To the point, sebagai software developer, sobat pasti pernah menghadapi costumer yang rewel, ngalor ngidul. Istilah lainnya "yes,but, Syndrom costumer" (bisa baca di link ini)
Nah cara menghadapinya adalah dengan membuat use case diagram.
Apa itu use case diagram? silakan cari di wikipedia untuk detilnya. Singkatnya, use case diagram adalah pangkalnya dari seluruh program yang akan dibangun.
Dengan menggunakan use case, anda akan mendefenisikan sebuah program yang benar-benar jelas dan fix, tidak ada perubahan lagi. Jika ada perubahan, maka akan mengubah seluruh desain, database, coding, waktu project bahkan sampai ke perubahan harga project.
contoh use case sistem ATM
Use case jika di translate adalah kasus penggunaan. fungsinya menggambarkan seluruh aktifitas aktor yang berhubungan dengan sistem yang akan di kembangkan.
Nah, dengan menggambar use case, sobat dan costumer akan saling memahami scope system sampai dimana. sobat bisa menentukan waktu kerja dan harga, sementara costumer akan paham.
Selanjutnya bagaimana menentukan project estimate?
ini ada ilmunya juga, sobat akan sangat mudah menentukan man per month (jumlah karyawan per bulan yg dibutuhkan project) dan month( berapa bulan yang dibutuhkan proyek tersebut)
No comments:
Post a Comment