Thursday 28 November 2013

Hukum Harta Karun

Awal November 2013, Masyarakat Kutaraja, Banda Aceh heboh. Ini karena beberapa warga menemukan koin emas yang jumlahnya sangat banyak. Bahkan seorang warga dapat menjual sampai ratusan juta rupiah dari hasilnya "turun" ke dasar kuala Krueng Doy. Nah Bagaimana islam memandang harta tersebut. Apakah boleh dimiliki atau tidak?

Harta Temuan dalam fakta di atas adalah harta yang dalam islam disebut sebagai rikaz.

Berikut ini penjelasan Syaikh Atha Abu Rusytah ..

Tentang rikaz, maka siapa yang menemukan rikaz di dalamnya ada khumus (seperlima) yang ia serahkan kepada Daulah Islamiyah untuk dibelanjakan di berbagai kemaslahatan kaum muslimin. Empat perlima yang lain untuk orang yang menemukan rikaz dengan ketentuan rikaz itu tidak dia temukan di tanah milik orang lain.
Sedangkan jika Daulah Islamiyah belum tegak seperti halnya hari ini, maka orang yang menemukan rikaz, ia keluarkan khumus (seperlima)nya untuk orang-orang fakir dan miskin serta berbagai kemaslahatan kaum Muslimin … dan hendaknya ia mencari kebenaran dalam hal itu. Sisanya (empat perlimanya) untuk dia.

Adapun dalilnya adalah:

a. Rikaz adalah harta yang tertimbun di dalam tanah, baik berupa perak, emas, permata, mutiara dan lainnya, berupa perhiasan atau senjata. Baik itu adalah timbunan milik kaum-kaum terdahulu seperti Mesir kuno, Babilonia, Asyiriyin, Sasaniyin, Romawi kuno, Yunani kuno, dan selain mereka, seperti mata uang, perhiasan, permata yang ada di kuburan-kuburan raja-raja dan para pembesar mereka. Atau di reruntuhan kota kuno yang hancur, baik berupa mata uang, emas, perak, ditempatkan di bejana atau lainnya, disembunyikan di dalam tanah dari masa-masa jahiliyah, atau masa-masa Islam yang telah lalu. Semua itu dianggap sebagai rikaz.

Kata rikaz dibentuk dari rakaza – yarkazu, seperti gharaza – yaghrazu jika tidak tampak. Rakaza ar-ramha jika ia membenamkannya di tanah. Dan darinya ar-rikzu yaitu suara yang tidak tampak. Allah SWT berfirman:

﴿ … أَوْ تَسْمَعُ لَهُمْ رِكْزًا﴾ [مريم 98]
atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar? (TQS Maryam [19]: 98)

Sedangkan mineral tambang maka itu adalah ciptaan Allah di muka bumi, pada saat Allah menciptakan langit dan bumi, berupa emas, perak, tembaga, perunggu dan lainnya. Al-ma’din (mineral tambang) dibentuk dari ‘adana fî al-makâni, jika menetap di situ. Dari situ disebut jannatu ‘adn (surga Adn), sebab itu adalah negeri tempat tinggal dan kekal. Jadi al-ma’din (mineral tambang) termasuk ciptaan Allah dan bukan timbunan manusia. Dengan demikian berbeda dengan rikaz. Sebab rikaz berasal dari timbunan manusia.

b. Hukum asal dalam rikaz dan al-ma’din (mineral tambang) adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., dari Rasulullah saw bahwa Beliau bersabda:

«اَلْعَجْمَاءُ جُرْحُهَا جُبَارٌ، وَفِيْ الرِّكَازِ اَلْخُمْسُ»
Hewan itu lukanya diabaikan dan di dalam rikaz ada khumus (seperlima) (HR Abu ‘Ubaid)

Dan apa yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bahwa Nabi saw ditanya tentang harta yang ditemukan di reruntuhan kaum ‘Ad. Maka Rasulullah saw bersabda:

«فِيْهِ وَفِيْ الرِّكَازِ اَلْخُمْسُ»
Di dalamnya dan di dalam rikaz ada khumus (seperlima)

Dan apa yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib dari Nabi saw bahwa Beliau bersabda:

«وَفِيْ السُّيُوْبِ اَلْخُمْسُ. قَالَ: وَالسُّيُوْبُ عُرُوْقُ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ الَّتِيْ تَحْتَ اْلأَرْضِ»
 Dan di dalam as-suyub ada khumus: as-suyub adalah urat emas dan perak yang ada di dalam bumi (HR Ibn Quadamah di al-Mughni)

c. Atas dasar itu, maka setiap harta yang tertimbun berupa emas atau perak, perhiasan atau permata atau lainnya, yang ada di makam atau reruntuhan atau di kota umat-umat terdahulu, atau ditemukan di tanah mati, atau di reruntuhan kaum ‘Ad, berasal dari timbunan masa jahiliyah atau timbunan kaum Muslimin pada masa Islam terdahulu, maka menjadi milik orang yang menemukannya, yang darinya ia tunaikan khumus (seperlima) ke baitul mal.

Demikian juga setiap tambang yang kecil, tidak mengalir laksana air, yakni terbatas jumlahnya dan tidak mengalir, berupa emas atau perak, baik urat emas atau bijih, yang ada di tanah mati tidak dimiliki oleh siapapun, maka itu menjadi milik orang yang menemukannya. Ia tunaikan darinya khumus (seperlima) untuk baitul mal. Adapun jika laksana air mengalir yakni tambang bukan terbatas jumlahnya yang tertimbun, maka ini mengambil hukum kepemilikan umum dan untuk itu ada rincian lainnya.

Khumus (seperlima) yang diambil dari orang yang menemukan rikaz dan orang yang menemukan tambang, posisinya seperti fay`i dan mengambil hukum fay`i, ditempatkan di baitul mal, pada diwan fay`i dan kharaj, dibelanjakan pada pembelanjaan fay`i dan kharaj, dan perkaranya diwakilkan kepada khalifah, ia berhak membelanjakannya pada pemeliharaan urusan umat dan pemenuhan berbagai kemaslahatan umat, sesuai pendapat dan ijtihadnya, yang di dalamnya ada kebaikan dan kemanfaatan.

d. Orang yang menemukan rikaz atau tambang di harta miliknya baik tanah atau bangunan miliknya, maka ia memilikinya, baik ia mewarisi tanah atau bangunan itu atau ia beli dari orang lain. Orang yang menemukan rikaz atau tambang di tanah atau bangunan orang lain, maka rikaz atau tambang yang ditemukan itu untuk pemilik tanah atau pemilik bangunan, dan bukan milik orang yang menemukan rikaz atau tambang tersebut.

Wallahu 'alam

Wednesday 27 November 2013

Menghitung Kekuatan Islam Jika Umat Islam Bersatu

Bersatunya Umat Islam dalam sebuah Negara Khilafah merupakan janji Allah SWT yang pasti akan terwujud. Janji tersebut diabadikan dalam Hadist Riwayat Ahmad.

Dari Hudzaifah bin al-Yaman RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Di tengah kalian sedang ada kenabian, yang dengan izin Allah ia akan tetap ada, kemudian Allah mangangkatnya, ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya.

Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti tuntunan kenabian, yang dengan izin Allah ia akan tetap ada, kemudian Allah mangangkatnya, ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya.

Kemudian akan ada pemerintahan zalim, yang dengan izin Allah ia akan tetap ada, kemudian Allah mangangkatnya, ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya.

Kemudian akan ada pemerintahan diktator, yang dengan izin Allah ia akan tetap ada, kemudian Allah mangangkatnya, ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya.

Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti tuntunan kenabian". Kemudian beliau diam"...

Kira-kira seperti apa kekuatan umat islam jika mereka bersatu?

Berikut ini analisisnya:
1. Memiliki Luas dua kali lebih besar dari Rusia yang melintasi 3 benua termasuk asia dan afrika
2. Menjadi Negara terbesar dilihat dari populasinya. Bisa mencapai 1,6 Milyar sementara Cina berada di peringkat kedua dengan populasi 1,3 Milyar. Amerika sendiri hanya 300 juta jiwa
3. Menjadi Negara no.3 terbesar dari sudut ekonomi dan GDP, yakni sekitar $ 7,595,142,000,000
4. Menguasai 63 % Cadangan minyak dunia. Mengalahkan 10 negara penghasil minyak terbesar di dunia. Dengan Menguasai minyak berarti memiliki pengaruh politik yang sangat kuat di dunia
5. Hasil GDP perkapitanya adalah $10,334 setara dengan GDP Turki
6. Memiliki 9 negeri yang memiliki nuklir dan 110 senjata nuklir yang aktif
7. Memiliki jumlah tentara terbesar sebanyak 5.591 juta mengalahkan Eropa dan AS.

Baca juga: NIC memprediksi Khilafah berdiri di tahun 2020

4 Skenario NIC di Tahun 2020

NIC (National Intelelligence Council’s) yang merilis sebuah laporan yang berjudul “Mapping the Global Future”. 
Walaupun dikeluarkan sekitar Desember 2004 bisa jadi masih banyak umat Islam yang belum familiar dengan laporan ini. 
Padahal salah satu point penting didalamnya berisi tentang gambaran nasib umat Islam ditahun 2020. 

Dalam laporan ini diprediksi empat skenario besar dunia ditahun 2020, yaitu :
1. Davod World : digambarkan bahwa pada tahun 2020 Cina dan India akan menjadi pemain penting ekonomi dan politik dunia.

2. Pax America : pada tahun 2020 dunia masih dipimpin oleh Amerika Serikat dengan Pax Americana-nya.

3. Cycle of Fear (munculnya lingkaran ketakutan). Didalam skenario ini respon agresif pada ancaman teroris mengarah pada pelanggaran atas aturan dan sistem keamanan yang berlaku. Akibatnya akan lahir dunia Orwellian ketika pada masa depan manusia menjadi budak bagi satu dari tiga Negara otoriter.

4. A New Chaliphate : berdirinya kembali khilafah Islam, sebuah pemerintahan Islam global yang mampu memberikan tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai global. Tegaknya khilafah adalah pertanda kebangkitan dan kemenangan Islam akan segera terwujud.

Maka jangan kaget jika negara imperialis barat selalu menggelontorkan kampaye-kampaye negatif terhadap penerapan syariat Islam secara kaffah. Syariat Islam pun tak jarang dicitrakan sebagai aturan yang kejam dan menindas.

Pergerakan Islam yang menuntut tegaknya syariat dan khilafah dianggap berafiliasi dengan organisasi teroris dunia. Pada saat yang bersamaan organisasi Islam yang cenderung moderat dan rela mengakomodasi bahkan mendakwahkan nilai-nilai barat difasilitasi keberlangsungan hidupnya dengan kucuran dana-dana segar.

Potensi Khilafah yang pertama adalah ideologinya.
Khilafah Islam adalah negara global yang dipimpin oleh seorang khalifah dengan asas ideologi Islam.

Ajaran Islam tidak sekadar agama ritual dan moral yang sifatnya individual saja; Islam juga mengatur seluruh aspek kehidupan. Sebagai agama yang komprehensif, Islam mampu menjawab dan memberikan solusi terhadap berbagai persoalan manusia.

Ideologi Islam ini pula yang pernah menyatukan umat Islam seluruh dunia mulai dari jazirah Arab, Afrika, Asia, sampai Eropa. Islam mampu melebur berbagai bangsa, warna kulit, suku, ras, dan latar belakang agama yang berbeda.

Tidak mengherankan kalau peradaban Islam pernah menjadi salah satu peradaban utama dunia. Daulah Khilafah Islam pernah memegang kendali hampir setengah bagian dunia.

"Dari Hudzaifah bin al-Yaman RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Di tengah kalian sedang ada kenabian, yang dengan izin Allah ia akan tetap ada, kemudian Allah mangangkatnya, ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya.

Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti tuntunan kenabian, yang dengan izin Allah ia akan tetap ada, kemudian Allah mangangkatnya, ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya.

Kemudian akan ada pemerintahan zalim, yang dengan izin Allah ia akan tetap ada, kemudian Allah mangangkatnya, ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya.

Kemudian akan ada pemerintahan diktator, yang dengan izin Allah ia akan tetap ada, kemudian Allah mangangkatnya, ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya.

Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti tuntunan kenabian". Kemudian belaiu diam". HR Ahmad

Semoga ini menjadi pelajaran dan informasi bagi kita

"Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak GENERASI yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka GENERASI yang lain. (TQS Al An'am:6)

Tuesday 26 November 2013

Download Buku Ahkamus Shalat (Hukum Seputar Shalat)

Download disini

Judul Asli : Ahkamus Sholat
Pengarang : Syaikh Ali Raghib, Seorang Guru Besar (Profesor) di Universitas Al Azhar As Syarief,  Mesir
Penerbit : Darun Nahdlah Al Islamiyyah, Cetakan Pertama 1991


Judul Edisi Indonesia : HUKUM-HUKUM SEPUTAR SHOLAT
Penerjemah : Drs. H.A. Bahauddin
Editor : Iwan Januar dan Bahron Kamal
Pengantar : KH. Ir. Muhammad Al-Khaththath
Penerbit : Pusat Studi Khazanah Ilmu-ilmu Islam (PSKII), 2002

Wednesday 13 November 2013

JASMEV BAYARAN KONGLOMERAT CINA PEMBELA JOKOWI

Ust Habib Rizieq on FB 

_Manipulasi Opini Makar Koalisi Konglomerat Cina_

Kartika Djoemadi sang spin doctor Jasmev bergelar PHD abal-abal yang siap menabuh genderang perang bagi pengkritik Jokowi.
Setelah kasus PHD palsu itu Kartika tidak berhenti berbuat ulah, ia pernah terlibat perseteruan dengan Marissa Haque, kemudian membuat album religi ramadhan dan kemudian menipu Muhammadiyah dan kini TwitWar dengan akun @triomacan.
Berikut tipu-tipu kecil sampai menipu skalan nasional yang dilakukan koordinator Jokowi-Ahok Social Media Volunteers (JASMEV) ini dan mengaku sebagai spin doctor alias memang tukang tipu 1000%, apa saja jenis tipuannya? Berikut daftarnya...

1) Menipu Status / Gelar Pendidikan, mengaku PHD, padahal cuma yang hanya S1 dari Universitas Swasta Gunadharma ini.
Ia mengaku PHD dari PhD dari Amsterdam Universiteit, juga menipu dengan bergelar MSi dari Fakultas Komunikasi UI.
Ketua Jasmev ini selalu menyebut dirinya sebagai Spin Doctor, memang profesi sehari-harinya adalah perekayasa opini di social media sampai merekayasa dusta untuk Jokowi Ahok, trully a CYBER BULLYER. Naudzubillah

2) Menipu Umat Islam dengan merilis Album Religi Ramadhan.
Meski beragama Katholik 'Dee Kartika Djoemadi' ini sempat mondar mandir di Muhammadiyah dan merilis album religi Ramadhan. Ia Koordinator Jokowi-Ahok Social Media Volunteers (JASMEV) yang dikenal senang membela boneka Mafia Cina "Jokowi" dan brutal menyerang para pengkritik Jokowi-Ahok.

3. Merangsek ke PP Muhamadiyah dan mencoba memasarkan liberalisme dan pluralisme
Tokoh muda Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya pun pernah mengecam sikap janda bernama asli Dyah Kartika Rini Djoemadi, sikap lancang ala agen salibis ini meminta Ketua PP Muhammadiyah memecatnya. Lalu sikap menentang kebenaran Islam juga ditampakkan dengan ungkapan 'tidak wajibnya muslimah berjilbab' dan keukeuh tidak apa-apa memilih pemimpin non-Muslim. Saat itu Mustofa pun menyarankan Kartika agar meminta maaf karena selama ini telah menipu identitas agama. Namun saran Mustofa itu justru dituding sebagai SARA, hingga Kartika mengusulkan kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dien Syamsudin untuk memecat Mustofa.

Terbongkarnya identitas Kartika Djoemadi yang beragama Katolik itu melalui pengakuannya sendiri ketika ia diajak untuk shalat Maghrib. “Tapi tidak disadari oleh Kartika, pada sebuah twit dengan saya, dia mengaku Katolik. Dia mengaku Katolik, ketika saya dengan sengaja mengajak dia untuk shalat Maghrib dulu, karena adzan Maghrib sudah terdengar. Maksud saya, ketika adzan sudah didengar, mari kita hentikan semua aktifitas, termasuk ngetwit,” jelas pengurus Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah ini.

Relawan Jasmev pimpinan Kartika Djoemadi kini terus menyerang secara brutal bagi akun-akun media sosial dan situs berita yang menyindir kinerja Jokowi dan jaringan "China Connection".

Ini Sabda Konsensus JASMEV: "Jokowi Pantang dikritik"

a) Setiap kata & kalimat yang keluar dari mulut jokowi adalah sabda, adalah hadist & wahyu. Jokowi sudah terima wahyu dari Pat Robertson yg diteruskan kpd James Riady untuk disampaikan Jokowi kepada seluruh rakyat Indonesia dan dunia. Lihatlah para tokoh, pemimpin, ulama, budayawan, akademisi, menteri bahkan presiden sekalipun tidak ada yang berani lawan Jokowi. Jangankan melawan atau tegur Jokowi, untuk tegur wakilnya saja, haram hukumnya.

b) Jokowi tidak boleh disentuh, dimarahi, ditanya, dipanggil DPRD, diminta pertanggungjawaban, dst….tidak boleh ! Haram hukumnya ! Kita semua harus menjadi umat Jokowi… makmum Jokowi… jamaah Jokowi…karena wahyu dari James Riady kristen evangelis sejati turun padanya…

c) Siapa pun yang berani berbeda, melawan, musuhi jokowi…akan berhadapan dengan umat-umat Jokowi. Akan berhadapan dengan DUNIA !

Berikut jaringan media menipu opini publik bagi pemenangan CAPRES Jokowi yang bergerak bersama JASMEV :

1) First Media Grup (beritasatu1.TV beritasatu .com, suara pembaruan, Jakarta Globe, Suara Pembaruan, The Straits Times, Majalah Investor, Globe Asia, The Peak, Campus Asia, Student Globe, Kemang Buzz, Campus Life, Termasuk Beritasatu FM. First Media Grup adalah milik James Riady (Lippo Grup), konglomerat yang bersahabat baik dgn Bill Clinton dan terlibat Lippo Gate yg terjadi di AS, ketika James Riady cs tertangkap memberikan dana politik illegal kepada timses capres Demokrat Bill Clinton

2) Media lain yang dikontrak mahal untuk pencitraan palsu Jokowi adalah Detik Grup. Ngakunya milik Chairul Tanjung alias CT, tapi sebenarnya milik Salim Grup. Detik.com Setiap hari, detikcom memuat berita tentang pencitraan palsu Jokowi puluhan bahkan kadang lebih 100 berita.

3) Kompas /Gramedia Grup memang tidak segila detikcom siarkan Jokowi, tapi tetap punya KANAL BERITA KHUSUS

4) Jawa Pos Grup. Tidak melibatkan semua media milik Dahlan Iskan yang jumlahnya 185 TV, Koran, Online media, dll itu. Sekitar 40% JawaPos Grup dikontrak.

5) Yang paling gencar jilat Jokowi adalah Koran Rakyat Merdeka. Ada saja berita (palsu) istimewa tentang Jokowi. Kontraknya puluhan Milyar.

6) Tempo (majalah dan Online) adalah media pelopor yg orbitkan Jokowi dengan penghargaan "10 Tokoh Terbaik (penghargaan abal-abal), hny karena bisa pindahkan PKL.

7) Tribunnews Grup (Bosowa dan Kompas) juga dikontrak untuk pencitraan palsu Jokowi. Demikian juga Fajar Grup (Alwi Hamu / Dahlan Iskan)

 Metro TV, ga tahu sekarang dibayar berapa untuk kontrak pencitraan palsu Jokowi sampai 2014. Tapi saat Pilkada DKI puluhan Milyar

9) SCTV grup. Pemiliknya Edi dan Popo Sariatmadja malah menjadi cukong utama. Koordinator media pencitraan Jokowi, membantu James Riady

10) Media raksasa lain seperti Vivanews grup (TV One, ANTV, Vivanewscom dll) milik Bakrie meski kontrak dgn Cukong Jokowi tapi porsinya kurang dari 30%

11) Selain media cetak, televisi mainstream, sosial media seperti twitter, facebook, kaskus dll juga dikontrak khusus. Ada ratusan orang yang mengelola lebih dari 10.000 akun sosial media. Dulu waktu pilkada DKI, selain orang-orang yang permanen kelola akun untuk pencitraan Jokowi, dibentuk juga Tim Jasmev. Puluhan Milyar biayanya


>>update 24/2/2014 Terkait berita ini Mahfud MD merasakan hal yg sama 

Download Film BBC: The Ottomans Khilafah Utsmani (completed)




Film Download:
Part 1 PDTV=567MB GDrive Torrent
Part 1 HDTV=1,4 GB Gdrive Torrent

Part 2 PDTV=567MB Gdrive Torrent
Part 2 HDTV=1,4 GB Gdrive Torrent

Part 3 PDTV=567MB GDrive Torrent
Part 3 HDTV=1,4GB Gdrive Torrent

Subtitle:
part 1 here
part 2 here
part 3 here
-----------------------------------------------------
The Ottomans: Europe's Muslim Emperors

It was the world's last Islamic empire - a super-power of a million square miles. From its capital in Istanbul it matched the glories of Ancient Rome. And after six centuries in power it collapsed less than a hundred years ago. Rageh Omaar sets out to discover why the Ottomans have vanished from our understanding of the history of Europe. Why so few realise the importance of Ottoman history in today's Middle East. And why you have to know the Ottoman story to understand the roots of many of today's trouble spots from Palestine, Iraq and Israel to Libya, Syria, Egypt, Bosnia and Kosovo.


1) Roots of the Ottomans 
In this first episode, the unlikely roots of the Ottomans are revealed. From nomadic horsemen, in a rural backwater of modern day Turkey, they became rulers of a vast empire spanning three continents. At an incredible speed they came to rule over Baghdad and Cairo in the south, where they controlled the holiest sites of Islam - Mecca, Medina and Jerusalem, and they reached deep into Europe.

2) Suleiman the Magnificent and Abdul Hamid II 
Continuing his fascinating journey to rediscover the central role played by the Ottoman empire in Europe and the Middle East, Rageh Omaar explores the huge contrasts in the times of two very different Ottoman sultans. The most famous Suleiman the Magnificent in the golden age of the 16th century and the troubled reign of Abdul Hamid II in the 19th century when the Ottomans were dubbed 'the Sick Man of Europe'. Rageh examines the cultural legacy as well as the physical, religious and political architecture of Ottoman rule to find out what a Muslim world run from Europe was really like. It reveals the backdrop to the relationship between Islam and Europe today, how the Ottomans became central in the power politics of Europe and what could have happened had they succeeded in their successive bids to seize Vienna, then a key European capital.

3) Mustafa Kemal-Ataturk 
Rageh Omaar explains how the collapse of this Islamic super-power following the first World War left problems that still exist in Europe and the Middle East today. From its capital in Istanbul the Ottoman Empire matched the glories of Ancient Rome. Yet its achievements have been largely lost in the trauma of its last few years. Brutality, massacres and the carve-up of former Ottoman lands created a legacy of tension and conflict that continue to this day. The heartland of the former empire - modern day Turkey - turned its back on its Islamic, Ottoman past. It underwent a social revolution led by military commander and secular visionary Mustafa Kemal-Ataturk. So why is Ottomanism back on the political agenda? And why are many politicians in the West hoping that Turkey can provide a role model as a modern, Islamic democracy?

Monday 11 November 2013

Daftar Blog Islami Ideologis

komunitas blogger ideologis

1. Farid Ma'ruf :
- http://syariahpublications.com/
- http://konsultasi.wordpress.com/
- http://baitijanati.wordpress.com
- http://faridm.com/
- http://faridmaruf.wordpress.com/

2. Adi victoria 
http://adivictoria.wordpress.com
- http://adivictoria1924.com

3. Pompy Syaiful
- http://pompysyaiful.com
- http://dakwahmedia.com

4. Loka Dwiartara
- http://lokadwiartara.blogspot.com
- http://muslimbloggermedia.blogspot.com

5. Nur Siswanto
- http://al-khilafah.org

6. Ady Saputra
- http://hti-fans.blogspot.com

7. Suroso
- http://www.globalmuslim.web.id

8. Mariki Dukung Khilafah
-http://www.visimuslim.com

9. Heny Putra
-http://www.hizbuttahririndonesia.info

10. Syabab Indonesia
http://www.syababindonesia.com

11. Indra Syaiful Bahry
http://voa-khilafah.blogspot.com

12.Syarif
http://bringislam.web.id
http://hti-indonesia.blogspot.com/
http://hizbut-tahrir-tv.blogspot.com

13. Irfan Abu Naveed
http://irfanabunaveed.wordpress.com
http://majelisideologis.wordpress.com

14. Fahmi Amhar
http://www.fahmiamhar.com/

15. Titok Priastomo
http://www.titokpriastomo.com/

16. Shiddiq al Jawi
http://khilafah1924.org/

17. Bey Laspriana
http://www.beylaspriana.blogspot.com/

18. Ridwan Taufik K.
- http://ceramahideologis.wordpress.com/
- http://www.ceramahideologis.com/

19. Ahmad Husein Fauzi
- http://penapenakecil.wordpress.com

20. Ujang Pebidiansyah
- http://detikislam.com
- http://dakwahremaja.com

21. Syabab.com
- http://www.syabab.com

21. Zulfahmi
-http://www.save-islam.com/

23. Hafidz341
- http://hafidz341.wordpress.com
- http://drise-online.com

24. Adi Setiawan
- http://kajianremaja.net

25. Budirman
- http://budiweb.blogspot.com/

BBC: The Ottomans Europes Muslim Emperors

To the point :
Link download here
subtitle english part 1 here
subtitle english part 2 here
subtitle english part 3 (not yet)


Info teknologi:
teknoislam.com

Punya Smart phone tapi ingin mengetik dengan "smart"? gunakan swift key di bawah ini:
http://detikdownloadit.blogspot.com/2013/10/download-apk-swiftkey-keyboard-full.html

Demokrasi Melahirkan Pemimpin Penipu Rakyat


By: Rizqi Awal (Ketua BE BKLDK Nasional, Penulis buku)
Jelang Pemilu Legislatif dan Eksekutif 2014, partai politik dan para tokoh nasional mulai mengumbar kampanye mereka. Desain iklan yang menarik, hingga “blusukan” dilakukan demi meraih simpatik masyarakat. Entahlah, niatnya ikhlas atau memang ada maunya. Bahkan partai-partai islam, yang dulu dikenal fundamental, mulai melentur demi meraih suara rakyat yang banyak. Tak heran kini non-muslim sudah bisa dapat menjadi caleg dari partai islam.
Yang menarik hasil Litbang Kompas, yang dipublikasikan pada harian Kompas (11/11) menampilkan jajak pendapat tentang “Apakah para pemimpin bangsa saat ini cenderung berjuang untuk kepentingan bangsa atau diri dan kelompoknya ? 86,6% Responden menjawab untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Bahkan semangat kepahlawanan di Partai Politik Demokrasi ternyata lemah. Responden sebanyak 49,3% persen menyatakan lemahnya semangat kepahlawanan pada partai di dalam Demokrasi. Sementara untuk jajaran pemerintahan, semangat kepahlawanan dinilai lemah yaitu jawaban responden 54,3 % menyatakan lemah.
Ironis memang. Kondisi masyarakat semakin kronis, sementara para pemimpin justru bersifat apatis. Terakhir isu penyadapan oleh AS dan Australia, ternyata tidak ditanggapi serius oleh Pemerintah. Inilah yang membuktikan bahwa sikap pemimpin sejati dalam demokrasi, tak dapat memberikan contoh yang baik. Ditambah dengan saat ini, banyaknya kasus tindak pidana Korupsi yang dilakukan dari eksekutif hingga Yudikatif, telah membuktikan bahwa negeri ini darurat pemimpin yang mampu bersikap teladan.
Masihkah berharap pada Demokrasi? Tentu sekali lagi, demokrasi hanya memberikan pemimpin yang ingkar janji. Pemimpin yang sebenarnya penipu rakyat. Kenapa demikian? Karena Demokrasi dan sistem Liberalisme/Kapitalisme tak mampu mengawasi dan menjaga pemimpin yang merakyat. Kalau pun ada, itu hanyalah fatamorgana belaka.
Perlu diperhatikan pula bahwa lahirnya kekuasaan yang menipu itu tidak lain dari cara pemilihannya. Sebab negara membiarkan para politikus itu bersaing dengan bebas tanpa aturan. Sehingga mereka berupaya menyuap rakyat menjelang pemilihan, kemudian mencampakkannya. Itulah Demokrasi. Kepemimpinan rakyat yang ternyata tak mampu menjadi pelindung bagi rakyatnya.
Sudah saatnya, Indonesia beralih pada sistem yang menghasilkan pemimpin yang bersifat pahlawan sejati. Sistem yang pernah merengguk kesejahteraan. Tentu, sistem itu bukan buatan manusia. Melainkan berasal dari Allah SWT. Islam, merupakan satu-satunya jalan agar Indonesia keluar dari krisis ini. Islam pula akan melahirkan pemimpin yang mampu diteladani oleh rakyatnya. Karena memang Islam bukan sekedar menguatkan sistemnya, tetapi juga akan menempa individunya.
Maka, sadarlah bahwa jargon-jargon yang dituliskan dalam selebaran, poster, baligho hingga iklan di media elektronik oleh para partai politik praktis dan politikusnya, tak lebih hanya kebohongan. Lain dengan islam. Sebab, sistem islam akan melahirkan para pemimpin yang kelak khawatir di azab oleh Allah SWT bila melakukan kezaliman dan kesewenangan kepada rakyatnya. Maka jangan heran, saat Umar ra. dilantik menjadi Khalifah, dia tak menemukan perasaan senang dan gembira. Karena Umar bin Khattab ra merasa bahwa menjadi Khalifah itu sangat berat, dan kelak setiap keputusannya akan dimintai keadilan oleh Allah SWT. Lupakanlah Demokrasi, dan ingatlah islam. Islam akan melahirkan sistemnya yang adil bernama Khilafah, dan pemimpinnya yang bijaksana dengan sebutan Khalifah.


Friday 18 October 2013

Memperlakukan Uang

Anda ingin beruang? Maksud saya, punya banyak uang, baik dan berkah?  Ada caranya. Murah dan mudah, namun agak tidak lumrah.  Yang utama adalah mengubah mindset kita tentang uang. Anggaplah uang itu “hidup”, bisa berteman dan bersosialisasi sebagaimana kita. Dan perlakukan dia dengan baik.

Jika uang sedang “istirahat” di dompet kita, atur dia yang baik. Luruskan dan rapikan, seperti petugas bank memperlakukannya. Uang seratus ribu disatukan dengan seratus ribu, dan lima puluh ribu dengan lima puluh ribu. Angka dengan angka, gambar dengan gambar, dan kepala dengan kepala.

Jika kita memperlakukan uang seperti itu, maka dia akan merasa nyaman, senang dan bahagia di dompet kita. Dia kerasan. Jika kita membelanjakannya, dia akan woro-woro, membuat pengumuman kepada teman-temannya sesama uang besar.  Tidak itu saja, dia juga akan mempengaruhi dan mengajak teman-temannya, uang seratus dan lima puluh ribu, untuk mampir ke dompet kita. Dia akan promosi bahwa dompet kita adalah rumah yang aman, nyaman,  yang  full AC dan full audio. Kulkas juga ada. Makanya, pastikan uang di dompet kita cuma cepek dan goban, dua pecahan rupiah terbesar. Kenapa? Karena umumnya uang cepek bersahabat  baik dengan cepek, dan uang goban suka ber-soulmatedengan goban. So yang akan mereka ajak juga uang besar. Kalau kita menyimpan uang seribu dan coin, dia juga akan mengajak sesama uang receh. Bahaya. Dompet kita bisa penuh tapi cuma isi uang seribu dan coin.

Trus, bagaimana dengan  pecahan dua puluh ribu rupiah ke bawah? Gampang. Berapapun, taruh di laci mobil. Itu untuk jatah sedekah kepada pengemis dan pengamen. Juga untuk uang parkir dan bayar tol. Sedekah kok uang receh? Siapa bilang?! Karena uang di dompet kita hanya bilangan seratus dan lima puluh ribu, maka ketika shalat di masjid, bertemu cleaning service, room boy atau tergerak sewaktu-waktu kepada orang yang membutuhkan di jalan, sedekahnya pasti minimal lima puluh rebu! Mosok laci mobil mau dibawa kemana-mana? Yang bener ajja.

Dan, jangan sekali-sekali menyimpan uang di dompet secara berantakan dan campur baur. Kaki disatukan dengan kepala, gambar dengan angka, seratus ribu dengan seribu dan dua ribu. Bisa pusing dia. Mengamuk. Jika keluar dompet, dia tidak mau kembali lagi kepada kita. Kapok.

Jika dompet kita sedang kosong blong alias tongpes, tenang saja. Tetap santai. Cool, calm and confidence. Bayangkan saja, kita sedang hadir di acara jamuan makan atau resepsi sebagai undangan VVIP.  Di meja kita ada 5 orang. Diberi minuman segelas penuh. Diantara 5 orang itu ada 2 yang sudah minum habis, yaitu kita dan teman sebelah. 3 yang lain masih penuh, belum diminum sama sekali. Kemudian lewatlah seorang pelayan cantik di depan meja kita. Begitu sang pelayan melihat meja kita, dia menawari minuman tambahan. Pertanyaannya: Siapa yg ditawari, yang gelasnya sudah habis atau yang masih penuh?Tentu saja yang sudah kosong. So, ketika dompet kita sedang kosong, pikirkan dan katakan kepada diri kita sendiri: “Sebentar lagi, pasti ada yang menawari uang”.

Kalau mau kreatif sedikit, pas momentum yang tepat, misalnya ketika sedang bersua pengemis tua yang buta dan kelaparan, silakan curhat kepada Tuhan: “Ya Tuhan, kasihan sekali Pak Tua itu. Tapi, beginilah kalau saya tidak punya uang. Tidak kuasa membantu sesama".

Kalau mau lebih powerful, siapkan kota amal di dekat tempat tidur. Begitu bangun pagi, langsung take action sedekah minimal lima puluh ribu rupiah.  Soal distribusinya kepada fakir miskin, anak yatim dll, itu mudah. Bisa besuk, lusa, sepekan atau sebulan kemudian. Yang jelas itu uang sedekah, dan sudah bukan uang kita lagi.

 Pesan saya, mohon agar selalu tetap diingat. Kita, manusia, adalah makhluk (ciptaan) Tuhan yang paling mulia. Manusia lebih mulia daripada jin dan syetan, hewan dan tumbuhan. Juga jauh lebih mulia daripada alam, gunung, laut dan batu. Dan uang itu bukan ciptaan Tuhan, tapi ciptaan manusia. Tentulah derajat ciptaan manusia jauh lebih rendah daripada ciptaan Tuhan. Maka, derajat uang itu juga jauh lebih rendah daripada batu dan besi. So, jangan pernah mau diperbudak uang.

Tuhan (Khaliq) tidak membutuhkan manusia (makhluq), tapi manusialah yang membutuhkan Tuhan. Logikanya, manusia (pencipta) tidak membutuhkan uang (yang dicipta), tapi uanglah yang membutuhkan manusia.  Maka jangan tempatkan uang di hati, tapi di tangan. Dan jangan jadikan uang sebagai tujuan, tapi sekedar sarana. Sarana untuk berbuat baik: untuk zakat, sedekah, memberi nafkah kepada keluarga, dll kebajikan. Wallaahu a’lam (yahya amin)

Wednesday 9 October 2013

Jeritan Seorang Perawan Tua

Fenomena bertambahnya jumlah wanita yang terlambat menikah (perawan tua) menjadi satu perkara yang menakutkan saat ini, mengancam kebanyakan pemudi-pemudi di masyarakat kita yang Islami, bahkan di seluruh dunia.
Majalah Al-Usrah edisi 80 Dzulqa’dah 1420 H menuliskan jeritan seorang perawan tua dari Madinah Munawaroh,”Semula saya sangat bimbang sebelum menulis untuk kalian karena ketakutan terhadap kaum wanita karena saya tahu bahwasanya mereka akan mengatakan bahwa aku ini sudah gila, atau kesurupan. Akan tetapi, realita yang aku alami dan dialami pula oleh sejumlah besar perawan-perawan tua, yang tidak seorang pun mengetahuinya, membuatku memberanikan diri. Saya akan menuliskan kisahku ini dengan ringkas.
Ketika umurku mulai mendekati 20 tahun, saya seperti gadis lainnya memimpikan seorang pemuda yang multazim dan berakhlak mulia. Dahulu saya membangun pemikiran serta harapan-harapan; bagaimana kami hidup nanti dan bagaimana kami mendidik anak-anak kami… dan.. dan…
Saya adalah salah seorang yang sangat memerangi ta’adud (poligami). Hanya semata mendengar orang berkata kepadaku, “Fulan menikah lagi yang kedua”, tanpa sadar saya mendoakan agar ia celaka. Saya berkata, “Kalau saya adalah istrinya -yang pertama- pastilah saya akan mencampakkannya, sebagaimana ia telah mencampakkanku’. Saya sering berdiskusi dengan saudaraku dan terkadang dengan pamanku mengenai masalah ta’addud. Mereka berusaha agar saya mau menerima ta’addud, sementara saya tetap keras kepala tidak mau menerima syari’at ta’addud. Saya katakan kepada mereka, ‘Mustahil wanita lain akan bersama denganku mendampingi suamiku”. Terkadang saya menjadi penyebab munculnya problema-problema antara suami-istri karena ia ingin memadu istri pertamanya; saya menghasutnya sehingga ia melawan kepada suaminya.
Begitulah, hari terus berlalu sedangkan saya masih menanti pemuda impian. Saya menanti… akan tetapi ia belum juga datang dan saya masih terus menanti. Hampir 30 tahun umur saya dalam penantian. Telah lewat 30 tahun… oh Illahi, apa yang harus saya perbuat? Apakah saya harus keluar untuk mencari pengantin laki-laki? Saya tidak sanggup, orang-orang akan berkata wanita ini tidak punya malu. Jadi, apa yang akan saya kerjakan? Tidak ada yang bisa saya perbuat, selain dari menunggu.
Pada suatu hari ketika saya sedang duduk-duduk, saya mendengar salah seorang dari wanita berkata, ‘Fulanah jadi perawan tua”. Saya berkata kepada diri sendiri, “Kasihan Fulanah jadi perawan tua”, akan tetapi, Fulanah yang dimaksud itu ternyata saya. Ya Illahi! Sesungguhnya itu adalah nama saya. Saya telah menjadi perawan tua. Bagaimanapun saya melukiskannya kepada kalian, kalian tidak akan bisa merasakannya. Saya dihadapkan pada sebuah kenyataan sebagai perawan tua. Saya mulai mengulang kembali perhitungan-perhitungan, apa yang saya kerjakan?
Waktu terus berlalu, hari silih berganti, dan saya ingin menjerit. Saya ingin seorang suami, seorang laki-laki tempat saya bernaung di bawah naungannya, membantu saya menyelesaikan problema-problema. Saudaraku yang laki-laki memang tidak melalaikanku sedikit pun, tetapi dia bukan seperti seorang suami. Saya ingin hidup; ingin melahirkan, dan menikmati kehidupan. Akan tetapi, saya tidak sanggup mengucapkan perkataan ini kepada kaum laki-laki. Mereka akan mengatakan, “Wanita ini tidak malu”. Tidak ada yang bisa saya lakukan selain daripada diam. Saya tertawa, akan tetapi bukan dari hati. Apakah kalian ingin saya tertawa, sedangkan tangan menggenggam bara api? Saya tidak sanggup.
Suatu hari, saudara saya yang paling besar mendatangi dan berkata, “Hari ini telah datang calon pengantin, tapi saya menolaknya…” Tanpa terasa saya berkata, “Kenapa kamu lakukan? Itu tidak boleh!” Ia berkata kepadaku, “Dikarenakan ia menginginkanmu sebagai istri kedua, dan saya tahu kalau kamu sangat memerangi ta’addud (poligami)”. Hampir saja saya berteriak di hadapannya, “Kenapa kamu tidak menyetujuinya?” Saya rela menjadi istri kedua, atau ketiga, atau keempat. Kedua tangan saya di dalam api. Saya setuju, ya saya yang dulu memerangi ta’addud, sekarang menerimanya. Saudara saya berkata, “Sudah terlambat”
Sekarang saya mengetahui hikmah dalam ta’addud. Satu hikmah ini telah membuat saya menerima, bagaimana dengan hikmah-hikmah yang lain? Ya Allah, ampunilah dosaku. Sesungguhnya saya dahulu tidak mengetahui. Kata-kata ini saya tujukan untuk kaum laki-laki, “Berta’addud-lah, nikahilah satu, dua, tiga, atau empat dengan syarat mampu dan adil. Saya ingatkan kalian dengan firman-Nya, “..Maka nikahilah olehmu apa yang baik bagimu dari wanita, dua, atau tiga, atau empat, maka jika kalian takut tidak mampu berlaku adil, maka satu..” Selamatkanlah kami. Kami adalah manusia seperti kalian, merasakan juga kepedihan. Tutupilah kami, kasihanilah kami.”
Dan kata-kata berikut saya tujukan kepada saudariku muslimah yang telah bersuami, “Syukurilah nikmat ini karena kamu tidak merasakan panasnya api menjadi perawan tua. Saya harap kamu tidak marah apabila suamimu ingin menikah lagi dengan wanita lain. Janganlah kamu mencegahnya, akan tetapi doronglah ia. Saya tahu bahwa ini sangat berat atasmu. Akan tetapi, harapkanlah pahala di sisi Allah. Lihatlah keadaan suadarimu yang menjadi perawan tua, wanita yang dicerai, dan janda yang ditinggal mati; siapa yang akan mengayomi mereka? Anggaplah ia saudarimu, kamu pasti akan mendapatkan pahala yang sangat besar dengan kesabaranmu”
Engkau mungkin mengatakan kepadaku, “Akan datang seorang bujangan yang akan menikahinya”. Saya katakan kepadamu, “Lihatlah sensus penduduk. Sesungguhnya jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki. Jika setiap laki-laki menikah dengan satu wanita, niscaya banyak dari wanita-wanita kita yang menjadi perawan tua. Jangan hanya memikirkan diri sendiri saja. Akan tetapi, pikirkan juga saudarimu. Anggaplah dirimu berada dalam posisinya”.
Engkau mungkin juga mengatakan, “Semua itu tidak penting bagiku, yang penting suamiku tidak menikah lagi.” Saya katakan kepadamu, “Tangan yang berada di air tidak seperti tangan yang berada di bara api. Ini mungkin terjadi. Jika suamimu menikah lagi dengan wanita lain, ketahuilah bahwasanya dunia ini adalah fana, akhiratlah yang kekal. Janganlah kamu egois, dan janganlah kamu halangi saudarimu dari nikmat ini. Tidak akan sempurna keimanan seseorang sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri”. (1)
Demi ALlah, kalau kamu merasakan api menjadi perawan tua, kemudian kamu menikah, kamu pasti akan berkata kepada suamimu “Menikahlah dengan saudariku dan jagalah ia”. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadamu kemuliaan, kesucian, dan suami yang shalih”
Oleh: A.A.N, Madinah

Tuesday 8 October 2013

TEKNOLOGI KEADILAN -- BENARKAH KEADILAN ITU JELAS & SEDERHANA?

Semua orang cinta keadilan.
Semua konstitusi di dunia mencantumkan keadilan.
Tetapi apakah makna "keadilan" itu sendiri sesungguhnya jelas & sederhana?

Mari kita coba dengan sebuah test-case berikut:
"Kalau Anda jadi ketua DKM, terus ada bantuan dari seorang aghniya pecinta umat - misalnya uang Rp. 100 juta - untuk dibagikan ke jama'ah masjid, maka menurut Anda, yang adil membaginya itu bagaimana?"

Untuk satu pertanyaan sederhana ini, ternyata ada banyak jawaban:

1. Bagi rata saja uang itu ke jama'ah yang hadir di masjid.
    Jadi kalau sewaktu sholat shubuh ada 40 orang, kasih masing-masing Rp. 2,5 juta".

2. Bagi rata saja uang itu ke jama'ah yang khusus diundang.
    Jadi pada hari yang ditentukan, orang-orang tertentu diundang untuk sholat shubuh.
    Nah di situ dibagi rata .... he he ...
    Kalau biasanya yang sholat jama'ah cuma 40, dengan undangan itu jadi 100.
    Jadi tiap orang dapat Rp 1 jt.

3. Bagi rata/tidak rata uang itu sesuai dengan perannya di masyarakat.
    Di masyarakat itu kan macam-macam, ada yang pengabdiannya besar, sedang, rata-rata dsb.
    Jadi yang besar (misal pak ketua DKM, pak imam, pak khatib) kasih lebih banyak,     lalu berikutnya muadzin, pak marbot, dst.  Baru jama'ah yang tak punya tugas khusus.

4. Bagi tidak rata, tetapi rata menurut blok-nya.
    Jadi karena jama'ah masjid ini berasal dari 5 RT, maka per RT-nya kasih Rp. 20 juta.
    Nanti dari setiap bloknya itu gimana mbaginya, terserah mereka.
    Jadi RT-1 yang jama'ahnya paling banyak, dapatnya lebih kecil,
    Sedang RT-5 yang jama'ahnya paling sedikit, jadi dapat insentif.

5. Bagi tidak rata, tetapi hasilnya memeratakan pendapatan.
    Jadi dilihat, yang masih dhuafa, kasih banyak.  
    Yang sudah kaya, kasih sedikit saja, atau tidak sama sekali.
    Padahal sama-sama jama'ah masjid.

6. Bagi tidak rata, tetapi memiliki nilai yang sama.
    Jadi, yang masih perlu bayar utang, atau berobat, kasih lebih banyak.
    Sedang yang lebih penting dzikir, tidak usahlah, dia kan uang tidak ada nilainya.

7. Bagi tidak rata, tetapi semua memiliki starting point yang sama.
    Jadi, uang ditaruh di tengah masjid, jama'ah suruh berdiri di pinggir pada jarak yang sama.
    Lalu dengan teriakan takbir, semua silakan berebut ...  Tentu saja kompetisi ini bisa dilakukan dengan cara yang berbeda, misalnya dari tempat duduk di shaf berapa, jumlah ayat baru yang dihafal dalam seminggu terakhir, dsb.

8. Bagi tidak rata, tetapi semua dengan peluang statistik yang sama.
    Artinya, setiap jama'ah dikasih kertas undian, lalu diundi.
    Hanya yang keluar nomornya di 3 penarikan pertama akan dapat uang.

9. Bagi tidak rata, tetapi semua memiliki suara yang sama.
    Serahkan urusan pembagian pada satu orang.
    Satu orang itu kita pilih dengan voting.

....

Inilah fakta "keadilan" di dunia nyata ...
Mungkin Anda akan bisa mengidentifikasi, bahwa teknis mewujudkan keadilan (EQUITY TECHNOLOGY) ini di berbagai keadaan nyata, misalnya membagi kekayaan sumberdaya alam, membagi beban anggaran, membagi ekosistem planet bumi (oksigen, carbon), dsb.

Monday 7 October 2013

REPUTASI adalah INTANGIBLE ASSET

“Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tidak percaya…” 

Muslimpreneur..
Berbisnis tidak semata bicara asset yang nampak (tangible asset) seperti seberapa besar modal kerjanya, semewah apa mobilnya, semegah apa kantornya, semeriah apa launching produknya. Namun yang tidak kalah penting adalah asset yang tidak tampak (intangible asset). Dan reputasi adalah salah satu intangible asset dalam bisnis yang nilainya bisa jadi berkali-kali lipat lebih besar jika dibandingkan dengan modal fisik berupa harta. Itu jika anda punya reputasi dan kredibilitas yang bagus.

The Power of Credibility
                Membangun reputasi bisnis membutuhkan proses yang cukup panjang, bahkan bisa berbilang tahun. Orang bisa ‘berdarah-darah’ dalam membangunnya. Saking sulitnya agar menjadi sosok dengan reputasi terpercaya, ada yang mengatakan kepala jadi kaki dan kaki seolah-olah jadi kepala. Uniknya, untuk meruntuhkannya terkadang tidak diperlukan waktu yang lama, cukup sekejab saja. Oleh karenanya menjadi sangat penting bagi kita, para pebisnis muslim, membangun reputasi, memupuk kredibilitas, berusaha menjaganya dan terus berupaya meningkatkannya. Lantas, bagaimana caranya? tentu dengan mengenali, memahami dan melakukan hal-hal yang bisa menumbuhkan kredibilitas itu sendiri. Demikian pula sebaliknya, ketika kredibilitas mulai dipertanyakan, hal ini harus dipandang sebagai rambu-rambu dan sinyal berbahaya yang harus segera diperbaiki baik bagi diri maupun bagi organisasi.
                Pertanyaan berikut barangkali bisa membantu untuk menguatkan arti penting reputasi dan kredibilitas di dunia bisnis :
Masih bersediakah anda membeli produk (makanan atau minuman) yang beberapa waktu sebelumnya gencar diberitakan mengandung zat yang berbahaya bagi kesehatan?
Masih bersediakah anda berobat ke Rumah Sakit yang beberapa dokter prakteknya berulangkali terbukti melakukan malpraktek terhadap pasien-pasiennya?
Masih bersediakah anda meminjamkan uang kepada seseorang yang terkenal sebagaiahlul ngemplang hutang sementara anda dan kawan anda beberapa kali menjadi korbannya?
Masih bersediakah anda membangun bisnis dengan seseorang yang walau mengaku profesional dibidangnya namun kenyataannya selalu saja gagal dalam membangun bisnis?
Masih bersediakah anda bermitra bisnis dengan seseorang yang dari tampilan fisiknya terlihat alim dan sholih namun faktanya terbukti sebagai penipu ulung dan tidak bisa dipercaya?
Cukuplah sabda Rasulullah SAW berikut sebagai peringatan. “Seorang mukmin tidak boleh terjatuh dalam lubang yang sama dua kali.” [HR Ahmad dan ad-Darimi]. Disisi lain, sangatlah beralasan ketika suatu perusahaan besar merasa galau dan panik ketika (misalnya) ada konsumennya yang berkeluh kesah dan menuangkannya dalam surat pembaca yang dimuat di sebuah media nasional. Juga, sangatlah bisa dimengerti kenapa seorang pemimpin enggan tampil apa adanya dan lebih memilih memakai ‘topeng’ dengan target pencitraan dirinya tetap terjaga. Tidak lain dan tidak bukan karena mereka memahami bahwa reputasi, kredibilitas, brand adalah harga diri dan harga mati yang harus selalu dijaga.

Bagaimana Membangun Reputasi ?
                Banyak orang terlanjur percaya bahwa untuk menjadi sukses dalam berbisnis, mereka harus memiliki keahlian specifik dan technical skill. Tetapi faktanya, banyak orang yang pintar dan ahli di bidang tertentu ternyata tidak kunjung sukses membangun bisnisnya. Seorang yang jago meracik masakan lezat belum tentu sukses ketika dia memutuskan keluar kerja lalu membangun restorannya sendiri. Seorang penulis hebat belum tentu bisa sukses ketika dia memutuskan menerbitkan sendiri karyanya dengan mendirikan perusahaan penerbitan. Karena mengelola bisnis rumah makan tidaklah sekedar yang penting bisa meracik makanan enak. Karena mengelola bisnis penerbitan tidaklah sekedar yang penting bisa nulis naskah. Kenapa? Karena untuk membangun dan mengelola bisnis, yang anda perlukan adalah business skill dan itu sangat berbeda dengantechnical skill. Apalagi kalau anda menganggap bahwa skill adalah satu-satunya faktor meraih sukses dalam berbisnis. Tentu saja tidak. Diperlukan beberapa faktor lain dalam meraih kesuksesan berbisnis dan satu diantaranya adalah track record.
Qimah berbisnis adalah materi, sementara menjaganya dengan integrity atau akhlak. Dalam dunia bisnis berlaku kaidah Business love track record dan money follow track record.  Jejak rekam kita juga bisa menjadi faktor penentu yang akan dilihat mitra bisnis kita, apakah kita bisa delivier result atau sekadar delivier activity. Apakah terlihat sibuk mondar mandir seolah-olah bekerja keras tapi tidak menghasilkan apa-apa, ataukah terlihat tidak begitu sibuk namun justru menghasilkan sesuatu yang signifikan. Jika track record bisnis kita terbukti menghasilkan profit dan benefit, tentu reputasi baik akan kita dapatkan. Namun jika rekam jejak bisnis anda selalu rugi, pailit, bangkrut dan tidak menghasilkan apa-apa, bagaimana orang masih percaya kepada anda?
Reputasi yang anda bangun adalah jejak kehidupan yang merupakan intangible asset.  Seberapa besar intangible asset anda sangat tergantung dengan reputasi yang telah anda bangun, dan waktu yang diperlukan untuk membangunnya adalah sedemikian lama. Oleh karena itu, jika ada bisnis yang menawarkan kesuksesan secara instan dan kekayaan secara mendadak, sebaiknya anda patut untuk waspada dan berhati-hati. Nah, untuk urusan membangun reputasi jempolan, Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabatnya adalah sebaik-baik suri tauladan dalam hal ini. Bahkan sebelum diangkat menjadi Nabi, Muhammad SAW adalah seseorang pebisnis dengan reputasi mengagumkan sehingga gelar al-amin pun disematkan kepadanya. Demikian juga sahabat Abdurrahman bin Auf r.a.  Ketika perintah hijrah turun dan beliau harus meninggalkan semua harta dan bisnisnya karena turut serta berhijrah ke Madinah, dalam waktu singkat beliau berhasil membangun kembali bisnis sesampainya di Madinah. Tepat sekali sebagaimana hasil survey bisnis yang menyatakan, “Jika anda pernah sukses membangun bisnis, maka peluang anda membangun bisnis baru kemungkinan berhasilnya adalah 80%”.
Dalam kehidupan sehari-hari, bukankah kita sering menyaksikan seorang tokoh yang walaupun hanya memiliki sedikit asset fisik (tangible asset) berupa rumah yang sederhana, kantor yang kecil, bisnis yang skalanya masih UKM, kendaraan yang lawas,  namun setiap ucapan, petuah, nasehat dan tutur katanya mampu menggugah dan selalu dinantikan dan ikuti ummatnya. Ketika sang tokoh menyarankan pengumpulan dana sosial (misalnya) ataupun bahkan dana untuk bisnis, takjarang terkumpul sekian banyak dana dalam waktu singkat. Ketika sang tokoh merekomendasikan nama seseorang, seketika banyak orang juga mempercayainya. Pun ketika sang tokoh meninggal, yang melayat ribuan orang dan bahkan saling berebut mengusung keranda jenazahnya. Ini karena intangible asset sang tokoh tersebut jauh lebih besar dari pada tangible asset-nya. Dalam kontek bisnis, walaupun asset fisik suatu perusahaan (misal) hanya sejumlah Rp 1 Milyar, tapi banyak orang yang berani membeli perusahaan tersebut senilai Rp 10 Milyar. Boleh jadi nilai tambahnya berupa reputasi yang bagus berupa SDM yang mumpuni dan budaya perusahaan yang positif. Luar biasa bukan?
Disisi lain, banyak juga orang yang tangible asset-nya jauh lebih rendah dibanding denganintangible asset-nya. Walaupun dia memiliki kekayaan yang berlimpah, hidupnya serba wah, bergelimang rupiah, bermobil mewah, berkantor megah, namun memiliki memiliki mental bromocorah, ini pertanda si orang tersebut tidak peduli pada intangible asset-nya. Nah, yang lebih parah lagi adalah ketika asset yang nampak maupun yang tidak nampak kedua-duanya negatif, minus dan ancur-ancuran. Sudahlah tidak memiliki tangible asset alias kismin, intangible asset-nya pun tidak berusaha dipupuknya.   Orang semacam ini adalah type manusia yang dimurkai Allah sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Tiga golongan manusia yang dimurkai Allah (salah satunya) adalah orang miskin yang sombong.” [HR Ibnu Huzaimah dan Ibnu Hibban]. Ibarat perusahaan diambang pailit, sudahlah asset fisiknya sedikit, tidak pernah profit dan selalu defisit, mental orang-orangnya pun bermental parasit.

Lantas, bagaimana dengan anda?

(ust. rosyidi aziz)